Jadi Agen Lingkungan, Anggota Pramuka Diminta Gerakkan Bawa “Gembes”

By Admin


nusakini.com-Semarang – Gerakan Pramuka diminta menjadi agen pelestarian lingkungan. Selain menanamkan budi pekerti, nasionalisme dan karakter, gerakan pramuka juga harus terlibat untuk menjaga bumi tetap lestari. 

“Selain sebagai wadah membangun karakter anak bangsa, pramuka saat ini juga harus memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dalam hal pelestarian lingkungan. Contoh konkret mari kita kurangi plastik, ayo sekarang anak pramuka bawa gembes sebagai wadah air minum untuk mengurangi sampah plastik,” kata Gubernur Jawa Tengah sekaligus Ketua Majelis Pembina Daerah (Mabida) Pramuka Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat menghadiri workshop Sako Sekawan Persada Nusantara DPW LDII Provinsi Jawa Tengah, Sabtu (29/12). 

Selama ini, Ganjar memang sedang getol mengampanyekan gerakan membawa gembes. Menurutnya, gerakan itu mendesak dilakukan di tengah gempuran sampah plastik yang terjadi saat ini. 

“Banjir di Kota Semarang beberapa waktu lalu, itu salah satu faktornya karena menumpuknya sampah plastik. Lihat saja di sungai Banjir Kanal Timur, betapa banyak sampah plastik yang menyumbat aliran air, sehingga menyebabkan banjir,” tegasnya. 

Gerakan membawa gembes, lanjut orang nomor satu di Jawa Tengah ini, juga harus digelorakan pramuka. Mereka diminta berkampanye kepada masyarakat dan juga lingkungan sekitar untuk mengurangi penggunaan plastik. 

“Selain itu juga menggerakkan masyarakat untuk menanam pohon, bersih-bersih lingkungan dan sebagainya. Pramuka harus jadi contoh masyarakat untuk memulai gerakan ini,” tambah mantan anggota DPR RI ini. 

Dalam kesempatan itu, Ganjar juga menekankan pentingnya keterlibatan pramuka dalam menangkal informasi hoaks, ujaran kebencian hingga radikalisme yang marak di media sosial. Meskipun saat ini banyak orang, khususnya yang memiliki pengetahuan luas beranggapan bahwa medsos merupakan sumber masalah, sehingga banyak yang menjauhinya. 

“Sekarang tidak bisa begitu, saat ini dunia medsos kita sadis, banyak orang mem-bully, saling bertengkar, saling ejek hingga menimbulkan perpecahan. Pramuka harus hadir di dalamnya, menjadi pihak yang menyebarkan kebaikan, kedamaian untuk melawan hal negatif di medos itu,” tambahnya. 

Untuk itu, gubernur ingin mendirikan Saka Millenial di Jawa Tengah. Saka itu nantinya diharapkan dapat menjadi garda terdepan untuk melawan hoaks, ujaran kebencian hingga radikalisme di media sosial. 

Sementara itu, Ketua DPW LDII Jawa tengah, Prof Singgih Tri Sulistyono mengatakan, pembentukan pramuka Sako Sekawan Persada Nusantara merupakan komitmen LDII untuk ikut dalam upaya pembentukan karakter anak bangsa. 

“Kami menilai gerakan pramuka sangat penting dan strategis untuk dijadikan wadah pembinaan generasi muda yang berakhlak, mandiri, berilmu dan berkomitmen. Untuk itu, LDII ingin membentuk gerakan pramuka ini,” ujarnya. 

Gerakan pramuka, lanjut Singgih, merupakan gerakan khas Indonesia dan memiliki nilai sejarah tinggi. Gerakan itu lahir di Indonesia dari rasa nasionalisme para pahlawan terdahulu untuk menanamkan sikap patriotisme kepada generasi muda. 

“Gerakan pramuka perlu dibangkitkan lagi melawan gerakan radikalisme, transnasionalisme dan upaya-upaya memecah belah bangsa,” tutupnya.(p/ab)